St Francis Luck Now – Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) menggandeng Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) dalam melaksanakan pelatihan tentang makanan bergizi di sekolah. Hal ini yang berlangsung dari 3 hingga 12 September di Tokyo dan Nagasaki. Pelatihan ini diikuti oleh sembilan peserta dari berbagai kementerian dan organisasi Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mempelajari pengalaman Jepang dalam mengembangkan kebiasaan makan sehat di kalangan anak-anak. Program makan bergizi di sekolah di Jepang sendiri telah diterapkan lebih dari satu abad. Serta menjadi bagian penting dari upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak.
Menurut Senior Representative JICA Indonesia, Okamura Kenji, peningkatan gizi anak merupakan salah satu komponen utama dalam pembangunan nasional. JICA menyampaikan kesediaannya untuk berbagi pengetahuan serta praktik terbaik dari Jepang dalam mengatasi masalah gizi anak-anak di sekolah. Dan berharap hal ini dapat diterapkan di Indonesia dengan mempertimbangkan kondisi lokal. Okamura juga menjelaskan bahwa Jepang memiliki pengalaman yang sangat luas dalam menangani masalah gizi anak sekolah. Dan pihaknya siap membantu Indonesia dalam mengadaptasi sistem yang telah sukses di negara mereka.
Peserta pelatihan berasal dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Agama, Badan Pembangunan Nasional, Badan Pangan Nasional, serta organisasi yang fokus pada gizi seperti Southeast Asian Ministers of Education Organization – Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO-RECFON) dan Indonesia Food Security Review (IFSR). Peserta dibekali dengan pengetahuan tentang kebijakan dan sistem makanan bergizi di tingkat nasional melalui sesi yang berlangsung di Tokyo. Sesi kedua di Nagasaki memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat langsung implementasi sistem pemberian makanan bergizi. Serta mengunjungi berbagai tempat yang mendukung program makanan sehat di Jepang.
Shokuiku, yang merupakan program edukasi makan sehat di Jepang, telah berjalan dengan sukses berkat kolaborasi multisektor. Oleh karena itu, materi yang diajarkan kepada peserta pelatihan sangat beragam. Peserta mempelajari berbagai aspek, mulai dari peran guru gizi, keterlibatan institusi kesehatan dalam penyelenggaraan makanan bergizi, hingga manajemen dan pengelolaan sumber daya manusia dalam sistem makanan bergizi di sekolah. Selain itu, peserta juga mempelajari tentang pengadaan produk lokal untuk konsumsi di sekolah. Hal ini menjadi bagian penting dalam mendukung keberlanjutan program tersebut.
Selama kunjungan mereka, delegasi Indonesia juga mengunjungi berbagai fasilitas terkait sistem makanan bergizi di sekolah di Tokyo dan Nagasaki, seperti pusat makanan bergizi, pertanian kota, serta koperasi susu. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan komprehensif tentang bagaimana ekosistem makanan bergizi di sekolah di Jepang bekerja, serta cara-cara yang bisa diadaptasi di Indonesia.
Pelatihan ini dihadiri oleh pejabat tinggi dari Kemenkes, Badan Pembangunan Nasional, dan Badan Gizi Nasional yang baru dibentuk. Kehadiran mereka menandakan pentingnya perhatian terhadap masalah gizi anak-anak di Indonesia. Pelatihan ini juga merupakan yang pertama dari beberapa sesi pelatihan yang akan diadakan di masa depan.
JICA berharap, dengan pelatihan ini, mereka dapat terus mendukung Indonesia dalam mengatasi tantangan gizi pada anak-anak sekolah, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Program makan bergizi yang diterapkan di sekolah di Jepang menjadi salah satu model yang dapat diadaptasi untuk menciptakan kebiasaan makan sehat di kalangan anak-anak Indonesia. Harapannya, kolaborasi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pola makan dan gizi anak-anak di Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendukung pembangunan sumber daya manusia yang lebih sehat dan berkualitas.
Simak Juga : Pernyataan Powell dan Ekspektasi Pasar Terhadap Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve