St Francis Luck Now – Fazanaila Nurul Silmi, seorang mahasiswa Program Studi Mikrobiologi (BM’19) Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan salah satu penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di universitas-universitas terkemuka di luar negeri. Faza menjalani program IISMA selama lima bulan di University of Padua (UNIPD), Italia. Perjalanan Faza menuju kesempatan ini berawal dari keinginannya untuk belajar di luar negeri. Ia mengatakan bahwa pada awalnya, ia mendaftar untuk program ini karena merasa persyaratannya terbilang mudah, salah satunya yaitu sertifikat bahasa Inggris yang sudah dimilikinya dan masih berlaku.
Melalui program IISMA, Faza mendapat kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar bidang studinya, yang memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Salah satu mata kuliah yang diambil Faza adalah Filsafat, meskipun ia berasal dari latar belakang sains. Faza mengaku bahwa sejak SMA ia sudah tertarik pada buku-buku filsafat. Meskipun mata kuliah tersebut tidak berhubungan langsung dengan program studi Mikrobiologi, Faza merasa bahwa belajar filsafat memberikan pandangan baru tentang berbagai aspek kehidupan. Dalam ilmu sains, ia lebih banyak dihadapkan pada fakta, sedangkan dalam filsafat, ia diajak untuk berpikir kritis dan mengutarakan opini. Hal ini membuatnya menyadari betapa pentingnya keterbukaan terhadap berbagai pandangan dan cara berpikir.
Baca Juga : Cara Parenting Anak Sensitif Agar Tetap Disiplin
Selain berkuliah, Faza juga memiliki misi untuk mengenalkan budaya Indonesia di Italia. Meskipun kondisi pandemi membatasi kegiatan besar, Faza bersama rekan-rekannya di IISMA tetap melakukan upaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia, salah satunya dengan membagikan pouch batik pada peringatan Hari Sumpah Pemuda. Meskipun tidak dapat mengadakan acara besar, ia merasa bangga bisa memperkenalkan warisan budaya Indonesia, meski dalam skala yang lebih kecil.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Faza selama berada di Italia adalah interaksinya dengan masyarakat setempat. Perbedaan latar belakang budaya dan cara berpikir antara masyarakat Indonesia dan Italia memberikan Faza kesempatan untuk lebih memahami dan mengapresiasi perspektif yang berbeda. Hal ini turut membantunya dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Faza juga menyadari pentingnya menjadi pribadi yang adaptif dan fleksibel. Serta tetap menjaga jati diri saat berada di negara dengan budaya yang berbeda.
Faza berharap pengalaman yang diperoleh selama mengikuti program IISMA bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Menurutnya, program ini bukan hanya tentang mata kuliah yang diambil, tetapi juga tentang kesempatan untuk mengembangkan diri, mengenal dunia luar, serta mempersiapkan masa depan. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak ragu mengambil kesempatan ini, karena banyak hal berharga yang bisa didapatkan.