ST Francis Luck Now – Sekolah Rakyat hadir sebagai jembatan harapan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk tetap meraih pendidikan. Dalam kunjungan ke Banjarnegara, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan pentingnya keberadaan sekolah ini. Ia menyampaikan bahwa sekolah ini merupakan jawaban atas keterbatasan ekonomi yang selama ini menghalangi banyak orang tua menyekolahkan anaknya. Dengan adanya Sekolah Rakyat, kesempatan belajar tidak lagi terhalang oleh masalah biaya. Pendidikan dianggap sebagai kunci masa depan sehingga generasi muda bisa memiliki peluang yang sama dengan anak-anak dari keluarga yang lebih mampu. Agus Jabo mendorong para siswa untuk selalu percaya diri, menolak rasa minder, serta menjauhi perilaku perundungan. Semangat tersebut diharapkan mampu mencetak generasi tangguh yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup.
Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama 27 Banjarnegara, Agus Jabo memberikan motivasi yang menggugah semangat para siswa. Ia menekankan bahwa kehadiran sekolah ini adalah bukti nyata kepedulian negara terhadap masa depan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Menurutnya, setiap siswa berhak untuk bermimpi dan berusaha menggapainya tanpa rasa malu terhadap kondisi ekonomi keluarga. Agus Jabo juga mengingatkan bahwa tenaga pendidik dan tenaga pendidik harus menempatkan diri layaknya orang tua di sekolah. Anak-anak harus merasa nyaman, aman, serta didukung sepenuhnya untuk berkembang. Dalam dialog, beberapa siswa dengan berani menyampaikan kisah pribadi mereka, termasuk rasa syukur karena bisa bersekolah berkat program ini. Testimoni tersebut menjadi bukti bahwa Sekolah Rakyat mampu membuka peluang besar bagi mereka yang sebelumnya hampir kehilangan harapan pendidikan.
“Baca juga: Saldo Hilang? BCA Error Bikin Nasabah Panik Total, Transaksi Gagal Serentak!”
Kehadiran Sekolah Rakyat di Banjarnegara mendapat apresiasi yang tinggi dari pemerintah daerah. Bupati Banjarnegara menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Sosial atas hadirnya program rintisan ini. Menurutnya, sekolah ini benar-benar membantu banyak keluarga yang kesulitan biaya pendidikan. Ia berharap cita-cita besar untuk membangun Indonesia yang lebih adil dalam pendidikan dapat terwujud dengan dukungan semua pihak. Selain itu, masyarakat juga menyambut positif program ini karena merasa bahwa anak-anak mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk belajar tanpa rasa khawatir. Dukungan ini menunjukkan bahwa pendidikan memang harus dipandang sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Dengan adanya sinergi tersebut, maka cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa bisa lebih cepat terwujud di daerah maupun nasional.
“Simak juga: Donald Trump Blak-blakan: Universitas AS Terancam Hancur Jika Tanpa Mahasiswa Tiongkok”
Agus Jabo menekankan pentingnya peran tenaga pendidik dan tenaga pendidik sebagai pengganti orang tua di lingkungan sekolah. Mereka diharapkan tidak hanya berfokus pada transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi pembimbing moral dan karakter. Menurutnya, amanat konstitusi jelas menyebutkan bahwa anak-anak harus diurus oleh negara, dan tenaga pendidik menjadi ujung tombak pelaksana amanat tersebut di lapangan. Dengan demikian, tenaga pendidik di Sekolah Rakyat memiliki tanggung jawab lebih besar untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat dalam menghadapi berbagai persoalan sosial. Perhatian penuh dari tenaga pendidik sangat diperlukan agar siswa tidak merasa terabaikan. Harapan besar diletakkan pada pundak para pendidik ini untuk melahirkan anak-anak bangsa yang siap berkontribusi dalam pembangunan negara dengan kemampuan dan karakter yang unggul.
Secara nasional, keberadaan Sekolah Rakyat semakin diperluas. Hingga saat ini, sudah ada 100 sekolah yang beroperasi di berbagai daerah. Target ke depan adalah meningkat menjadi 165 titik pada September 2025. Di Banjarnegara sendiri, SRMP 27 menampung 75 siswa dalam tiga rombongan belajar. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring pembangunan sekolah permanen yang sedang direncanakan. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur pendidikan agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki akses yang sama dengan siswa lain di seluruh Indonesia. Upaya ini tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas pengajaran, fasilitas, serta dukungan moral bagi seluruh siswa. Dengan target tersebut, Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi fondasi kuat bagi lahirnya generasi penerus bangsa yang berdaya saing tinggi dan berjiwa sosial.