ST Francis Luck Now – Israel dikenal sebagai salah satu negara dengan perkembangan teknologi paling pesat di dunia. Menurut data indeks Bloomberg tahun 2021, Israel menempati peringkat ketujuh dalam daftar negara paling inovatif di dunia. Banyak produk yang kini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia lahir dari kontribusi Israel, mulai dari aplikasi penunjuk jalan, flashdisk, hingga lensa kamera ponsel pintar. Tidak hanya itu, beberapa kota seperti Tel Aviv, Haifa, Rehovot, dan Ra’anana menjadi pusat konsentrasi industri high-tech yang berkembang pesat. Hal inilah yang membuat Israel dijuluki sebagai Silicon Valley di kawasan Timur Tengah. Meski berada dalam kondisi penuh tantangan, Israel berhasil menjadikan teknologi sebagai tulang punggung perekonomian sekaligus identitas globalnya.
Meski Israel masih rentan terhadap konflik dengan negara-negara tetangga, negara ini justru berhasil menyalurkan tekanan eksternal menjadi dorongan untuk maju. Israel menghadapi ancaman militer sejak kelahirannya, namun situasi tersebut mendorong pengembangan teknologi pertahanan dan akhirnya merembet pada sektor sipil. Teknologi militer yang dipercepat secara tidak langsung menguatkan sektor sains dan industri teknologi modern. Israel mampu beradaptasi dengan menciptakan inovasi yang kemudian berkontribusi besar bagi masyarakat global. Sementara banyak negara lain mengalami penurunan akibat konflik, Israel berhasil menjadikan ancaman tersebut sebagai katalisator kemajuan. Dengan demikian, Israel membuktikan bahwa tantangan besar dapat diubah menjadi peluang untuk memperkuat daya saing di panggung internasional.
Keunggulan utama Israel terletak pada kualitas sumber daya manusia yang sangat tinggi. Menurut OECD, sekitar 47 persen penduduk Israel yang berusia di atas 25 tahun memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi. Angka ini menempatkan Israel di atas negara besar lain seperti Amerika Serikat dan Inggris dalam hal pendidikan tinggi. Perguruan tinggi terkemuka seperti Universitas Tel Aviv, Universitas Ibrani Yerusalem, dan Institut Teknologi Israel menjadi pusat riset yang menghasilkan lulusan unggulan. Selain itu, kebijakan peningkatan upah tenaga pendidik mendorong kualitas pengajaran semakin baik. Data Biro Statistik Israel mencatat kenaikan gaji tenaga pendidik hingga 54 persen sejak 2005. Dengan kombinasi pendidikan berkualitas dan dukungan kebijakan, generasi muda Israel dibentuk untuk menjadi pemimpin inovasi global.
Keberhasilan dalam sektor teknologi juga tidak lepas dari dukungan modal yang besar. Julukan Start-up Nation lahir karena jumlah perusahaan rintisan yang terus bermunculan di negara ini. Pada dekade 1990-an, pemerintah meluncurkan kebijakan Yozma yang memberikan dana bantuan bagi investor asing yang menanamkan modalnya di dalam negeri. Kebijakan ini mendorong arus investasi global sekaligus memacu semangat wirausaha di kalangan masyarakat. Walau hanya berlangsung lima tahun, program ini memberikan dampak besar hingga kini. Negara ini kini menjadi salah satu dengan belanja riset dan pengembangan terbesar, mencapai 4,5 persen dari total GDP menurut World Bank 2022. Dengan kebijakan berani tersebut, fondasi kokoh untuk industri teknologi berhasil ditanamkan sehingga perkembangannya terus melaju pesat.
Selain pendidikan dan modal, standar hidup yang relatif tinggi juga menjadi faktor pendukung kesuksesan suatu negara. Pemerintah berupaya keras menciptakan lingkungan yang sejahtera agar para talenta terbaik tetap menetap dan tidak pindah ke negara lain. Berdasarkan laporan World Happiness Report 2017, negara ini berada di posisi kesebelas sebagai salah satu yang paling bahagia di dunia. Keadaan ini turut menarik imigran dari berbagai belahan dunia melalui kebijakan Law of Return. Kebijakan tersebut memberikan hak bagi keturunan Yahudi untuk pindah dan menjadi warga negara. Hasilnya, tenaga kerja berketerampilan tinggi hadir untuk memperkaya sektor teknologi. Dengan kombinasi kesejahteraan, imigrasi, dan kualitas hidup yang baik, negara ini mampu mempertahankan sekaligus memperluas dominasinya di bidang inovasi global.
Artikel ini bersumber dari kompasiana.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow.org
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa