ST Francis Luck Now – Nadiem Makarim kembali jadi sorotan publik setelah Kejaksaan Agung secara resmi menetapkannya sebagai tersangka kasus korupsi. Penetapan ini terkait dengan dugaan penyalahgunaan anggaran dalam proyek pengadaan laptop chromebook pada Program Digitalisasi Pendidikan di Kemendikbudristek tahun 2019 hingga 2022. Momen dramatis terjadi saat Nadiem digiring ke mobil tahanan sambil mengenakan rompi tahanan berwarna merah muda. Wajahnya terlihat tegang, dengan ekspresi serius dan sorot mata yang penuh emosi. Meski demikian, ia tetap menyampaikan pernyataan singkat di hadapan media. Ia membantah terlibat dalam praktik korupsi dan mengaku selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran serta integritas selama menjalani tugas publik. Kalimat yang diucapkan olehnya seolah menjadi penegasan atas keyakinan pribadi terhadap ketidakbersalahan dirinya. Namun ekspresi fisik dan bahasa tubuh menunjukkan tekanan mental yang cukup besar. Situasi ini memancing perhatian luas, baik dari media nasional maupun para warganet yang menanggapi dengan berbagai opini.
Saat keluar dari Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Nadiem Makarim menyampaikan pernyataan terbuka kepada media. Ia menyebut bahwa dirinya tidak melakukan apapun yang melanggar hukum dan tetap yakin bahwa kebenaran akan terungkap. Kalimat yang diucapkannya terdengar mantap namun disampaikan dengan ekspresi wajah yang memerah dan terlihat menahan tekanan emosi. Ia juga menegaskan bahwa sepanjang hidupnya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran. Menurutnya, prinsip tersebut telah menjadi pedoman sejak awal menjabat di dunia pemerintahan. Pernyataannya kemudian memicu reaksi beragam di dunia maya. Banyak yang bersimpati dan menyayangkan penetapan tersangka tersebut, namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan kebenaran di balik kasus ini. Momen ketika ia berjalan menuju mobil tahanan menjadi viral karena ekspresinya yang dinilai tidak biasa. Rasa tegang terlihat jelas di wajahnya, menggambarkan beratnya beban yang sedang dihadapi di hadapan publik dan hukum.
“Baca juga: Bongkar Profil Ferry Irwandi, Influencer yang Bikin Rencana Darurat Militer Berantakan!”
Kejaksaan Agung melalui Direktur Penyidikan Jampidsus secara resmi menetapkan Nadiem sebagai tersangka pada Kamis sore 4 September 2025. Proses penetapan dilakukan setelah tim penyidik mengumpulkan cukup bukti terkait keterlibatan dalam kasus korupsi pengadaan laptop chromebook. Dalam konferensi pers yang digelar, disebutkan bahwa peran Nadiem dalam proyek tersebut dinilai signifikan sehingga diputuskan untuk dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba. Penahanan ini bertujuan untuk memperlancar proses penyidikan dan mencegah potensi gangguan terhadap barang bukti maupun saksi. Atas dasar hukum, Nadiem disangkakan melanggar sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Penetapan status ini membuat publik terkejut, mengingat nama yang bersangkutan sebelumnya jarang terseret dalam isu hukum. Langkah cepat dari Kejaksaan Agung juga menunjukkan keseriusan lembaga ini dalam menangani kasus-kasus besar yang berdampak langsung pada sektor pendidikan nasional.
“Simak juga: Makin Tua Makin Modis! 7 Outfit Wulan Guritno Ini Bisa Bantu Kamu ‘Curangi’ Umur”
Nadiem bukan satu-satunya yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini. Hingga saat ini, telah ada lima orang yang secara resmi berstatus tersangka dalam kasus korupsi pengadaan laptop chromebook untuk sekolah dasar dan menengah. Nama-nama tersebut antara lain Jurist Tan yang merupakan mantan staf khusus menteri, Ibrahim Arief selaku mantan konsultan kementerian, Sri Wahyuningsih sebagai Direktur Sekolah Dasar pada tahun 2020 hingga 2021, serta Mulatsyah yang menjabat sebagai Direktur Sekolah Menengah Pertama dan Kuasa Pengguna Anggaran pada periode yang sama. Penyelidikan terhadap kelima tersangka ini dilakukan secara paralel dengan proses hukum terhadap Nadiem. Mereka diduga memiliki keterlibatan dalam perencanaan, pengadaan, atau distribusi barang yang tidak sesuai dengan ketentuan. Total kerugian negara dari proyek ini ditaksir mencapai angka 1 koma 9 triliun rupiah. Fakta ini menambah deretan kasus besar yang terjadi di lingkungan kementerian pendidikan dalam beberapa tahun terakhir.
Kasus ini langsung menyita perhatian publik dan media sejak diumumkan. Video penahanan dan pernyataan Nadiem tersebar luas di berbagai platform sosial media dan jadi perbincangan hangat warganet. Hashtag terkait kasus ini menduduki peringkat teratas trending topik di platform X dan platform lain. Banyak warganet menyatakan keprihatinan terhadap kondisi pendidikan nasional jika benar dugaan korupsi ini terjadi. Tidak sedikit pula yang menilai bahwa proses hukum harus terus berjalan meski melibatkan tokoh publik ternama. Ekspresi wajah tegang yang ditunjukkan oleh Nadiem pada saat digiring menuju mobil tahanan juga mendapat perhatian tersendiri. Beberapa pengguna media sosial mengaku terkejut melihat sosok yang selama ini dikenal publik sebagai figur profesional kini menghadapi dakwaan berat. Ketidakjelasan informasi awal dari pihak terkait sempat memicu spekulasi, namun klarifikasi dari Kejaksaan Agung kemudian memperjelas duduk perkara kasus tersebut. Sorotan media dan opini publik diyakini akan terus berkembang selama proses hukum berjalan.