ST Francis Luck Now – Tagar #PatrickKluivertOut menjadi sorotan besar setelah Tim Nasional Indonesia gagal melangkah ke putaran selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak membawa kekecewaan besar bagi para pendukung Skuad Garuda yang berharap tinggi akan peluang historis ini. Kegagalan tersebut langsung memicu gelombang suara keras dari netizen yang menilai kepemimpinan Patrick Kluivert sebagai penyebab utama meredupnya asa Timnas. Di berbagai platform media sosial, tagar ini terus melonjak ke puncak trending topic sebagai simbol ketidakpuasan publik terhadap performa tim yang dianggap tidak berkembang sesuai harapan. Publik juga mulai membandingkan kondisi saat ini dengan masa kepelatihan sebelumnya yang dianggap lebih stabil dan penuh harapan. Tekanan yang muncul menjadi bukti bahwa kegagalan tersebut tidak diterima begitu saja oleh para penggemar sepak bola tanah air yang selama ini sangat loyal mendukung perjuangan Timnas.
Desakan publik terhadap PSSI semakin kuat seiring viralnya tagar #PatrickKluivertOut di berbagai media sosial. Banyak warganet yang menilai bahwa perubahan kepelatihan telah membawa Timnas ke arah yang kurang menjanjikan. Kritik terhadap gaya bermain yang diterapkan Patrick Kluivert dianggap tidak cocok dengan karakter pemain Indonesia. Filosofi permainan yang dibawa pelatih asal Belanda itu dinilai terlalu kaku dan tidak mampu memaksimalkan kecepatan serta semangat juang para pemain Garuda. Suporter merasa Timnas kehilangan identitas yang dulu sangat kuat di era sebelumnya. Tagar ini kemudian menjadi simbol protes besar-besaran yang menggema setiap harinya. Ribuan unggahan berisi ekspresi kekecewaan dan ajakan untuk mengembalikan Shin Tae Yong terus bermunculan. Gelombang protes tersebut membuktikan bahwa kepercayaan terhadap pelatih saat ini semakin goyah dan publik mulai merindukan sosok pelatih lama yang dianggap lebih cocok.
“Baca juga: Belajar di Norwegia Bisa Gratis! Panduan Lengkap Siswa Internasional Biar Gak Tersesat”
Sorotan publik tidak hanya berhenti pada kritik terhadap Patrick Kluivert. Banyak netizen yang secara terbuka menyerukan agar Shin Tae Yong dipanggil kembali untuk menukangi Skuad Garuda. Pelatih asal Korea Selatan tersebut dikenang sebagai sosok yang membangun fondasi kuat dan membangkitkan semangat juang tim. Di masa kepelatihannya, Indonesia dinilai mengalami perkembangan signifikan dalam permainan serta kedisiplinan. Para pendukung berpendapat bahwa gaya kepelatihan STY lebih selaras dengan karakter pemain lokal yang mengandalkan determinasi tinggi. Warganet juga mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap keputusan PSSI yang sebelumnya melepas STY. Ajakan untuk membawa kembali sang pelatih terdengar semakin keras terutama setelah dua kekalahan beruntun. Banyak yang meyakini bahwa kehadiran STY dapat kembali membangun semangat tim dan memberi harapan baru untuk kompetisi selanjutnya.
“Simak juga: Wisata Alam Kampung Cai Ranca Upas, Spot Hits Bandung yang Wajib Kamu Kunjungi!”
Patrick Kluivert kini berada di tengah badai kritik dari berbagai kalangan. Banyak penggemar sepak bola nasional yang menilai bahwa performa Timnas di bawah asuhannya tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Sejak awal masa kepelatihan, ia sudah menjadi sorotan karena hasil pertandingan melawan beberapa negara kuat tidak sesuai ekspektasi. Dua kekalahan di kualifikasi Piala Dunia menjadi puncak dari ketidakpuasan publik. Netizen juga menyoroti gestur dan komunikasi sang pelatih yang dianggap kurang berapi-api saat tim menghadapi tekanan di lapangan. Perbandingan dengan sosok Shin Tae Yong terus bermunculan di berbagai forum daring dan unggahan viral. Tidak sedikit suara yang menyebut bahwa gaya kepemimpinan Kluivert terlalu jauh dari kebutuhan Timnas Indonesia. Situasi ini membuat posisinya semakin terancam dan tekanan terhadap PSSI untuk mengambil tindakan pun semakin membesar.
Tekanan besar kini beralih ke PSSI sebagai pihak yang memegang keputusan tertinggi terkait nasib pelatih Timnas Indonesia. Tagar #PatrickKluivertOut tidak hanya menjadi luapan kekecewaan, tetapi juga menjadi bentuk desakan agar federasi mendengar suara publik. Banyak pendukung berharap PSSI melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tim dan kepelatihan. Para suporter yang selama ini menjadi pendukung setia menilai bahwa perubahan arah perlu segera dilakukan demi mengembalikan performa Garuda. Di berbagai platform, muncul petisi dan ajakan agar federasi bertindak cepat. Gelombang protes ini menunjukkan betapa besarnya keterikatan emosional masyarakat terhadap Timnas. Suara dari basis penggemar yang kuat ini diyakini akan memberi tekanan signifikan bagi pengambil keputusan, terutama jika tren performa buruk tidak segera berakhir dalam waktu dekat.
Artikel ini bersumber dari kaltimpost dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa