Khaleej Times Jobs – Salinan Ijazah Jokowi KPU kini menjadi perhatian publik setelah pengamat kebijakan publik Bonatua Silalahi bersama pakar telematika Roy Suryo mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum di Menteng Jakarta Pusat pada Kamis 2 Oktober 2025. Dalam kunjungan tersebut mereka berhasil mendapatkan salinan ijazah Presiden Joko Widodo yang telah dilegalisasi resmi. Bonatua kemudian menunjukkan dokumen itu yang menyebutkan Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada 5 November 1985. Menurut Bonatua kedatangan mereka berawal dari undangan yang dikirimkan melalui email oleh pihak KPU agar ia mengambil salinan tersebut. Momen ini segera menyita perhatian publik karena sebelumnya perdebatan tentang keaslian ijazah Jokowi sudah menjadi isu politik yang sering diperbincangkan. Dengan adanya salinan ini publik semakin penasaran seperti apa langkah berikutnya dari pihak Bonatua maupun Roy Suryo dalam menindaklanjuti temuan yang telah mereka peroleh.
Pengamat kebijakan publik Bonatua Silalahi menegaskan bahwa penerimaan salinan ijazah Jokowi KPU merupakan hasil dari upaya panjang yang dilakukannya. Ia menyebut dirinya adalah pemohon tunggal meskipun pada akhirnya memilih mengajak Roy Suryo serta tim lain sebagai bentuk kemenangan bersama rakyat. Menurut Bonatua proses ini telah melalui tahapan administrasi resmi hingga akhirnya diserahkan langsung oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi KPU Pusat. Ia menekankan bahwa keberadaan salinan ijazah ini bukan sekadar dokumen melainkan simbol keterbukaan informasi yang wajib dipenuhi lembaga negara. Bonatua juga menyampaikan bahwa perjuangannya bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk menjawab pertanyaan publik yang telah lama muncul. Baginya kehadiran salinan ijazah Jokowi KPU akan menjadi titik penting dalam upaya transparansi sekaligus memberikan gambaran lebih jelas mengenai legalitas pendidikan Presiden ketujuh Republik Indonesia tersebut.
Roy Suryo yang hadir mendampingi Bonatua Silalahi menyatakan akan segera melakukan analisis terhadap salinan ijazah yang baru diterima. Menurutnya dokumen tersebut perlu diperiksa secara detail agar publik memperoleh gambaran yang utuh mengenai keabsahan informasi yang terdapat di dalamnya. Ia menyebut bahwa analisis yang akan dilakukan bukan hanya untuk kepentingan pribadi namun lebih kepada memberikan informasi obyektif bagi masyarakat luas. Roy juga menambahkan bahwa keterlibatannya dalam proses ini menunjukkan dukungannya terhadap upaya transparansi yang telah lama diperjuangkan oleh Bonatua. Kehadiran dirinya serta beberapa pihak lain dalam momen tersebut dipandang sebagai langkah kolektif untuk memastikan informasi publik benar benar terbuka. Baginya dokumen salinan ijazah tersebut tidak hanya bernilai secara administratif namun juga mengandung makna besar dalam dinamika politik nasional.
“Simak juga: BBM Pertamina Ditolak? Ini Tanggapan Panas Bahlil soal Vivo dan BP yang Batal Beli!”
Penyerahan salinan ijazah Jokowi yang dilakukan oleh KPU memicu berbagai reaksi di tengah masyarakat. Sebagian menilai langkah ini sebagai bentuk keterbukaan yang seharusnya sudah dilakukan sejak lama demi menghentikan spekulasi politik. Namun ada juga pihak yang meragukan efektivitas dokumen ini dalam menjawab seluruh pertanyaan yang berkembang di ruang publik. Media sosial dipenuhi diskusi mengenai arti penting salinan tersebut bagi perjalanan politik Presiden Jokowi dan juga wacana demokrasi di Indonesia. Banyak kalangan akademisi serta praktisi hukum ikut memberikan komentar yang beragam mulai dari apresiasi hingga skeptisisme. Meski demikian mayoritas setuju bahwa publik berhak atas informasi resmi yang berhubungan dengan pejabat negara. KPU pun dinilai telah melaksanakan kewajiban dalam menyediakan akses dokumen yang diminta warga negara sesuai aturan keterbukaan informasi publik yang berlaku di Indonesia.
Salinan ijazah Jokowi KPU yang kini dipegang oleh Bonatua Silalahi dan Roy Suryo menjadi simbol penting transparansi negara. Keberadaan dokumen tersebut dianggap sebagai bukti bahwa lembaga negara masih bisa diakses untuk memenuhi hak informasi masyarakat. Namun di sisi lain salinan ini juga memunculkan tantangan politik baru karena kemungkinan besar akan dijadikan bahan analisis serta perdebatan lebih lanjut. Para pengamat memprediksi isu ini akan terus bergulir karena menyangkut figur utama dalam pemerintahan saat ini. Bonatua menilai keberhasilan memperoleh salinan bukanlah akhir melainkan awal dari perjalanan panjang yang akan melibatkan banyak pihak. Sementara itu Roy Suryo memastikan analisis mendalam akan segera dilakukan demi memberikan penjelasan yang komprehensif kepada publik. Dengan begitu salinan ijazah ini tidak sekadar menjadi arsip legal tetapi juga bagian penting dalam perjalanan politik bangsa.
Artikel ini bersumber dari nasional.sindonews.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa