St Francis Luck Now – Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsene. Ia menekankan pentingnya pola asuh yang tepat dalam mendukung perkembangan anak di era digital saat ini. Teknologi memang memiliki banyak manfaat, termasuk dalam mendukung pembelajaran anak. Namun, Samanta mengingatkan bahwa teknologi seharusnya digunakan sebagai alat pembelajaran, bukan sebagai pengganti interaksi langsung antara orang tua dan anak. Dalam konteks ini, penerapan pola asuh gentle parenting yang tepat sangat diperlukan agar anak dapat berkembang secara optimal meskipun terpapar oleh teknologi.
Salah satu pola asuh yang dianggap efektif adalah gentle parenting. Menurut Samanta, gentle parenting membantu orang tua mengembangkan kecerdasan emosional anak yang sehat. Pola asuh ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan ketahanan anak. Yang sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Gentle parenting menekankan pentingnya hubungan yang kuat antara orang tua dan anak. Yang tercipta melalui empati, mendengarkan secara aktif, komunikasi terbuka, dan saling percaya.
Penerapan gentle parenting dapat dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti mendampingi anak bermain. Hal ini tidak hanya membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, tetapi juga mempererat ikatan antara orang tua dan anak. Samanta menekankan bahwa komunikasi yang baik dan perhatian penuh pada anak dapat menciptakan rasa aman yang mendalam. Sehingga anak merasa dihargai dan lebih mudah mengungkapkan perasaan serta masalah yang dihadapi.
Baca Juga : Peran Orang Tua dalam Membekali Anak dengan Panduan Penggunaan Media Sosial
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu pesat, peran ibu menjadi sangat penting dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Generasi Alfa, yang saat ini sudah mulai mengakses internet, sering kali terpapar dengan informasi yang sangat luas dan terkadang membingungkan. Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2024 mencapai lebih dari 221 juta orang, dengan penetrasi internet mencapai 79,5%. Dari jumlah tersebut, sekitar 9,17% adalah generasi Alfa yang sudah aktif menggunakan internet.
Paparan teknologi yang terus meningkat pada generasi muda ini dapat memengaruhi perkembangan mereka. Di antaranya, kurangnya waktu istirahat, penurunan kualitas interaksi sosial, meningkatnya rasa tidak percaya diri, berkurangnya aktivitas fisik, dan bahkan potensi gangguan kesehatan mental di kemudian hari. Oleh karena itu, orang tua perlu bijak dalam mengatur waktu anak dalam menggunakan perangkat digital dan memfokuskan pada aktivitas yang lebih positif dan produktif.
Kegiatan edukasi bagi orang tua seperti yang diselenggarakan oleh My Baby Momversity di Bintaro Exchange pada 31 Agustus 2024, sangat penting untuk membekali orang tua dengan pengetahuan tentang pola asuh yang sesuai dengan perkembangan zaman. Tema #RaisingFutureReadyKids yang diusung dalam acara tersebut mengajak orang tua untuk lebih memahami bagaimana cara membentuk karakter dasar anak, seperti penanaman nilai empati, kemampuan meregulasi emosi, dan etika sopan santun. Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memberikan stimulasi yang dapat membantu anak menjadi mandiri, mudah beradaptasi, dan kreatif.
Managing Director Brand Portfolio & Communication My Baby, Audrey Gandadjaja, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orang tua agar dapat memberikan dukungan positif dalam mengasuh anak-anak mereka. Keterlibatan orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak sangat berpengaruh dalam membentuk karakter dasar dan keterampilan hidup yang kuat. “Kami berharap My Baby Momversity dapat menjadi sumber inspirasi bagi para ibu di Indonesia untuk mempersiapkan anak-anak mereka menghadapi tantangan di masa depan,” kata Audrey.
Brand Ambassador My Baby, Nadine Chandrawinata, juga mengungkapkan bahwa menjadi seorang ibu di era digital memang penuh tantangan. Ia menambahkan bahwa kampanye My Baby Momversity ini sangat bermanfaat bagi para ibu dalam memberikan wawasan dan persiapan lebih baik dalam menghadapi tantangan dunia parenting yang semakin kompleks.