ST Francis Luck Now – Oleksandr Usyk kembali menjadi sorotan dunia tinju setelah secara terbuka menolak duel menghadapi Moses Itauma. Raja kelas berat tak terbantahkan ini baru saja mempertahankan gelarnya di WBA, WBC, IBF, dan WBO setelah mengalahkan Daniel Dubois di Stadion Wembley Inggris. Usyk saat ini memutuskan untuk beristirahat sejenak meski memiliki 24 kemenangan termasuk 15 KO. Meskipun demikian, para penggemar tetap mendesak agar ia segera kembali ke ring. Salah satu yang diinginkan publik adalah duel melawan Moses Itauma. Namun Usyk menolak karena rivalnya masih terlalu muda. Perbedaan usia antara keduanya cukup signifikan, dengan Usyk hampir 39 tahun sementara Itauma baru berusia 20 tahun. Keputusan ini menegaskan sikap Usyk untuk mengatur jalannya karier tanpa terburu-buru menghadapi generasi baru petinju kelas berat.
Oleksandr Usyk menjelaskan bahwa ia tidak ingin melawan Moses Itauma karena perbedaan generasi yang terlalu jauh. Usyk menilai bahwa duel melawan petinju muda akan memberikan ketidakadilan di atas ring. Ia menyebut bahwa Itauma sendiri pernah menyatakan tidak ingin menghadapi petinju senior. Keputusan ini juga merupakan bagian dari strategi Usyk untuk tetap sehat dan fokus pada pertarungan yang realistis. Selain itu, Usyk menegaskan bahwa ia masih berencana bertarung hingga usia 41 tahun. Ia tidak ingin menghadapi lawan yang dianggap terlalu muda atau belum memiliki pengalaman cukup. Dengan demikian, karier Usyk dapat terus berjalan dengan risiko cedera minimal dan tetap menjaga statusnya sebagai juara dunia tak terbantahkan. Usyk juga menegaskan bahwa daftar lawan berikutnya masih dalam tahap negosiasi sehingga tidak bisa diumumkan saat ini.
“Baca juga: Geger! Menakar Dampak Digitalisasi Pendidikan yang Bisa Ubah Cara Belajar Anak Anda”
Oleksandr Usyk memiliki catatan gemilang sebagai raja kelas berat dengan kemenangan beruntun yang mengesankan. Total kemenangan yang dicatat mencapai 24, dengan 15 di antaranya melalui KO. Kemenangan terakhir melawan Daniel Dubois menegaskan statusnya sebagai juara dunia tak terbantahkan. Rekam jejak ini menunjukkan kualitas tinju Usyk yang sulit disaingi petinju lain. Keputusan untuk menolak Moses Itauma bukan berarti ia takut, tetapi sebagai bentuk perencanaan karier yang matang. Usyk tetap ingin menghadapi lawan sepadan sehingga pertarungan dapat berlangsung kompetitif. Strategi ini memungkinkan Usyk mempertahankan performa optimal dan menutup kariernya tanpa kekalahan. Dengan pengalaman bertahun-tahun di ring, Usyk tetap menjadi figur dominan di kelas berat global, menginspirasi banyak petinju muda dan penggemar tinju di seluruh dunia.
Oleksandr Usyk menegaskan bahwa ia tidak ingin beristirahat terlalu lama meski menolak duel dengan Moses Itauma. Ia masih berencana bertarung hingga usia 41 tahun. Saat ini negosiasi lawan berikutnya masih berlangsung sehingga nama calon lawan belum dapat diumumkan. Usyk menekankan bahwa fokusnya adalah tetap berada di generasi yang sama dan menghadapi lawan yang sepadan. Strategi ini memungkinkan ia mengatur risiko dan menjaga performa fisik di atas ring. Usyk juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan konsistensi sebelum menentukan lawan baru. Dengan pendekatan ini, kariernya dapat berlanjut hingga akhir tanpa kekalahan. Hal ini memperlihatkan bahwa Usyk sangat hati-hati dalam memilih lawan dan tetap fokus pada tujuan akhir menjadi legenda kelas berat dunia.
Keputusan Oleksandr Usyk menolak melawan Moses Itauma memunculkan perdebatan di kalangan penggemar dan pakar tinju. Beberapa pihak menilai langkah ini wajar untuk menjaga karier panjang. Sementara yang lain menilai Usyk menghindari tantangan dari generasi baru. Meski demikian, dampak positifnya adalah menjaga kualitas pertarungan dan mengurangi risiko cedera serius. Keputusan Usyk juga memberikan sinyal bahwa setiap pertarungan harus seimbang secara usia dan pengalaman. Publik dan media terus memantau langkah Usyk selanjutnya serta siapa yang akan menjadi lawan berikutnya. Strategi ini menegaskan dominasi Usyk di kelas berat dan menunjukkan bahwa ia mampu mengontrol karier dengan bijaksana. Pertarungan mendatang akan menentukan siapa yang layak menantang raja kelas berat ini di dunia tinju global.
Artikel ini bersumber dari tvonenews dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa