ST Francis Luck Now – Sekolah Rakyat kini menjadi simbol perubahan nyata dalam upaya memutus rantai kemiskinan yang menahun di Indonesia. Didirikan di berbagai pelosok negeri, lembaga ini bukan hanya sekadar bangunan tempat belajar, melainkan pusat harapan baru bagi generasi muda dari keluarga prasejahtera. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa bahagianya atas capaian 100 unit yang telah beroperasi hingga Juli 2025. Progres pesat ini mengindikasikan keseriusan pemerintah dalam mempercepat pembangunan pendidikan yang merata. Pada bulan September mendatang, jumlah ini akan bertambah sebanyak 65 unit lagi. Ini menjadi tanda kuat bahwa Sekolah Rakyat memang dijadikan sebagai tulang punggung strategi pembangunan manusia Indonesia. Tidak hanya itu, target ambisius untuk mendirikan 200 unit pada 2026 memperlihatkan kesungguhan pemerintah dalam menciptakan perubahan sistemik melalui jalur pendidikan.
Capaian 100 Sekolah Rakyat yang berdiri lebih cepat setahun dari target awal patut diapresiasi. Seharusnya angka ini baru tercapai pada pertengahan tahun 2026, namun hasil kerja sama lintas kementerian mempercepat realisasinya. Dalam pidatonya di Jakarta International Expo Kemayoran, Presiden menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan kinerja kabinet yang solid dan mampu melampaui harapan. Lebih lanjut, Sekolah Rakyat dibangun dengan pendekatan kolaboratif, menyatukan visi dan misi nasional dalam membangun sumber daya manusia unggul. Target selanjutnya adalah membangun 200 sekolah hingga akhir 2026. Peningkatan jumlah ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk menghapus kemiskinan absolut. Selain sebagai tempat belajar, Sekolah Rakyat berperan sebagai ruang pembentukan karakter dan pusat pelatihan keterampilan dasar.
Dalam arahannya kepada tenaga pendidik dan kepala sekolah, Presiden menekankan bahwa mereka memiliki peran vital dalam membawa perubahan. Sekolah Rakyat tidak hanya membutuhkan gedung dan fasilitas, tetapi juga figur pendidik yang berdedikasi. Tenaga pendidik dipilih secara ketat untuk memastikan bahwa setiap anak menerima pendidikan berkualitas. Mereka harus mampu menanamkan nilai optimisme dan semangat juang kepada peserta didik. Menurut Presiden, anak-anak yang belajar di sekolah ini adalah tunas bangsa yang akan membawa Indonesia menuju kebangkitan. Melalui pendidikan inilah, masyarakat prasejahtera bisa mendapatkan kesempatan yang adil untuk memperbaiki nasib. Dengan komitmen dan kepedulian dari para tenaga pendidik, Sekolah Rakyat akan terus menjadi titik balik masa depan keluarga miskin di Indonesia.
Presiden menegaskan bahwa pendidikan merupakan instrumen utama pembangunan bangsa. Ia menyebutkan bahwa anggaran pendidikan di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Namun, berbagai tantangan seperti kebocoran dana masih menjadi hambatan yang harus segera diatasi. Pemerintah mendorong reformasi menyeluruh pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sekolah Rakyat menjadi contoh implementasi langsung dari kebijakan ini. Keberadaannya tidak hanya memperluas akses belajar, tetapi juga mendorong perbaikan kualitas pendidikan di daerah tertinggal. Semua inisiatif ini bertujuan agar anak-anak Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri dan tidak lagi tergantung pada bantuan. Kemandirian dan keunggulan harus ditanamkan sejak dini melalui jalur pendidikan yang merata dan inklusif.
“Simak juga: Heboh Bukti Chat DJ Panda ke Sintya Cilla, Netizen: Kok Bisa Sejahat Itu?”
Dalam penutup pidatonya, Presiden mengajak seluruh rakyat untuk merasakan kemerdekaan dan kekayaan bangsa secara merata. Menurutnya, pembangunan tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir elite. Sekolah Rakyat merupakan bagian dari visi Indonesia yang mandiri dan berkeadilan. Ia optimistis bahwa generasi muda yang saat ini duduk di bangku Sekolah Rakyat kelak akan menjadi pemimpin, inovator, dan pelaku industri di berbagai sektor. Industri otomotif, tekstil, hingga teknologi akan menjadi ladang kiprah para lulusan sekolah ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan yang adil dan merata harus menjadi prioritas utama. Melalui upaya ini, Indonesia akan mampu mempercepat kemajuan tanpa mengorbankan nilai keadilan sosial. Semangat perubahan ini harus dijaga oleh semua pihak agar misi besar pengentasan kemiskinan bisa benar-benar terwujud.