ST Francis Luck Now – LG Latih Tenaga Pendidik dengan AI melalui Futures Workshop yang berlangsung pada 21 hingga 22 Juli di Denver. Acara ini diselenggarakan oleh LG bekerjasama dengan Design Mindset dan digelar secara intensif selama dua hari penuh. Selama workshop peserta diajak memasuki lab desain kolaboratif yang dirancang untuk mengeksplorasi cara baru menggunakan teknologi dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Para tenaga pendidik belajar bagaimana memanfaatkan LG CreateBoard sebagai alat interaktif agar materi bisa disampaikan secara visual dan menarik. Selain itu sesi pitch visi masa depan juga diadakan agar peserta bisa memformulasikan rencana implementasi AI di kelas masing masing. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis tetapi juga menciptakan ruang untuk berbagi ide kreatif antara berbagai institusi. Hasilnya kenyamanan belajar serta kebiasaan mengajar pun ikut terdorong ke arah modern.
LG Latih Tenaga Pendidik dengan AI selama sesi khusus pada Futures Workshop. Mereka dipandu untuk mencoba berbagai metode integrasi AI langsung dalam pembelajaran nyata. Salah satu tugasnya mencakup penggunaan AI untuk membuat kuis adaptif yang merespon tingkat pemahaman siswa. Para peserta juga belajar menggabungkan teknologi suara dan visual agar pengalaman belajar jadi lebih immersive. Teknik kolaboratif seperti diskusi bertema design thinking diaplikasikan agar tenaga pendidik mampu merancang kurikulum yang sesuai konteks lokal. Penggunaan AI dalam analisis data siswa turut diperkenalkan sebagai cara mempersonalisasi pembelajaran. Tidak hanya teori dipelajari tetapi langsung dipraktikkan dengan bantuan LG CreateBoard. Setiap langkah diawasi dan didampingi instruktur berpengalaman dari Design Mindset. Akhirnya peserta mampu merancang dan mempresentasikan prototipe rencana ajar berbasis AI yang siap diuji di sekolah masing masing.
“Baca juga: Ketinggalan Jauh? Ini Fakta Mengejutkan Pendidikan Indonesia Dibanding Negara Maju!”
Lab desain kolaboratif di Denver menjadi pusat kegiatan dalam workshop. Dalam ruangan ini tenaga pendidik dipersilakan bekerja dalam kelompok kecil untuk menyusun proyek pembelajaran berbasis AI. Mereka saling bertukar ide dan memanfaatkan teknologi terkini untuk merancang kegiatan interaktif untuk siswa. LG CreateBoard digunakan sebagai canvas digital untuk menggabungkan gambar, teks, dan input suara secara mulus. Suasana didominasi antusiasme dan curah ide tinggi. Setiap kelompok membahas tantangan dunia nyata seperti peningkatan motivasi siswa hingga kesetaraan akses teknologi. Kemudian mereka menerjemahkan ide menjadi prototipe pembelajaran yang bisa langsung diterapkan di kelas. Metode ini memperkuat rasa kolaborasi profesional antara sekolah dan lembaga lain. Hasilnya peserta kembali pulang membawa konsep pembelajaran inovatif serta pemahaman mendalam tentang integrasi AI dalam dunia pendidikan.
Pada akhir acara diadakan sesi pitch visi pendidikan masa depan. Tenaga pendidik diberi kesempatan mempresentasikan rencana penggunaan AI dan teknologi visual dalam skala sekolah. Presentasi dilakukan di hadapan panel yang terdiri dari praktisi pendidikan serta perwakilan LG dan Design Mindset. Setiap ide dinilai berdasarkan aspek efektivitas pembelajaran kelayakan teknis dan potensi dampak sosial. Banyak ide orisinal seperti aplikasi kuis real time berbasis suara AI dan sistem analisis respon siswa langsung muncul. Tawaran implementasi kreatif dan kontekstual ini menandai kesiapan tenaga pendidik untuk memasuki era pendidikan digital. Beberapa proposal dipilih untuk dipilotkan di beberapa sekolah di AS. Langkah ini menunjukkan bahwa workshop bukan hanya pelatihan teori tetapi gerakan konkret untuk merancang masa depan pendidikan dengan dukungan teknologi canggih.
Kegiatan seperti Futures Workshop memberi dampak luas bagi ekosistem pendidikan global. Para tenaga pendidik yang telah mendapatkan pengalaman langsung diperkirakan akan menjadi penggerak perubahan di institusi mereka. Metode pengajaran akan semakin interaktif dan berbasis data AI. Perangkat seperti LG CreateBoard bisa mendorong reformasi kurikulum agar sesuai kebutuhan abad 21. Selain itu kolaborasi antara sektor teknologi dan pendidikan semakin menguat. Model ini dapat direplikasi di negara lainnya demi mempercepat transformasi digital di sekolah. Dampak jangka panjangnya berupa peningkatan literasi digital siswa peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kesiapan sistem pendidikan dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan. Workshop semacam ini membuka ruang diskusi global dan memperluas jaringan profesional antara tenaga pendidik lintas negara.