Parenting

Terungkap! Strategi Parenting Digital yang Bikin Anak Makin Cerdas dan Tahan Mental!

ST Francis Luck Now – Strategi Parenting Digital menjadi perhatian utama dalam upaya mendampingi anak tumbuh di era teknologi yang semakin kompleks. Di SMPN 3 Candi Sidoarjo, acara bertajuk Rahasia Mengawal Ananda Sukses di Era Digital digelar untuk membuka wawasan orang tua terkait tantangan mendidik anak masa kini. Pada kegiatan ini, narasumber internasional Dr Nafik Palil MPd membagikan pemahaman tentang perubahan besar yang terjadi akibat paparan teknologi. Orang tua diajak untuk memahami pola komunikasi digital anak serta pentingnya membangun hubungan yang tetap hangat di tengah dunia maya yang menyita waktu dan perhatian. Acara ini menunjukkan bagaimana lembaga pendidikan tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada kekuatan kolaborasi antara sekolah dan keluarga demi masa depan anak yang lebih seimbang secara emosional maupun intelektual.

Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua Hadir Lewat Strategi Parenting Digital

Pendekatan Strategi Parenting Digital menekankan pentingnya kerja sama antara sekolah dan orang tua dalam era teknologi. Acara pada 7 Agustus 2025 ini membekali peserta dengan strategi menghadapi media sosial dan kecanduan gawai. Orang tua diajak memahami risiko penggunaan teknologi dan cara mengatasinya secara empatik dan disiplin positif. Materi yang disampaikan praktis dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari anak dan keluarga. Kesadaran muncul bahwa pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja. Keterlibatan orang tua dalam forum edukatif ini menunjukkan adanya komitmen bersama yang kuat. Lingkungan yang sehat dan mendukung anak sangat penting di tengah derasnya arus digital. Sinergi ini diperlukan untuk menjaga tumbuh kembang anak secara mental dan sosial di era digital saat ini.

“Baca juga: Inilah Negara dengan Sistem Pendidikan Digital Paling Maju, Anak-anaknya Belajar Pakai Robot!”

Peran Narasumber Internasional Perkuat Dampak Kegiatan

Kehadiran Dr Nafik Palil MPd sebagai narasumber dalam kegiatan ini memberikan bobot akademis dan pengalaman global yang memperkaya diskusi. Beliau memaparkan tentang bagaimana perkembangan dunia digital mengubah cara anak berinteraksi, belajar, dan mengenali dunia di sekitarnya. Informasi yang disampaikan memperluas pemahaman orang tua dalam menyusun pendekatan yang relevan dengan zaman. Salah satu poin penting yang disorot adalah pentingnya peran keluarga sebagai benteng pertama anak dalam menghadapi derasnya informasi digital. Orang tua diminta untuk tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga teman berdiskusi yang bisa dipercaya. Melalui pemahaman yang diperoleh, pola asuh yang lebih adaptif diharapkan dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan baru yang muncul di tengah arus globalisasi teknologi yang terus berubah.

Tantangan Dunia Digital Butuh Pendekatan Parenting yang Relevan

Realitas dunia digital membawa serta tantangan besar bagi pola asuh anak. Dalam kegiatan yang berlangsung di Sidoarjo ini, peserta diajak untuk merenungkan kembali peran mereka dalam membentuk karakter anak yang tahan mental dan berpikir kritis. Teknologi membawa banyak manfaat, namun tanpa pendampingan yang tepat justru bisa menimbulkan kecemasan sosial, penurunan fokus, bahkan depresi pada anak. Oleh karena itu, strategi dalam mendampingi anak perlu disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kegiatan ini menjadi wadah untuk mempertemukan pengalaman dan pandangan orang tua yang berbeda, serta memperkuat komitmen mereka dalam menerapkan pola asuh yang sehat dan modern. Pendekatan ini tidak hanya mengandalkan teori, tetapi juga mendorong praktik langsung yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Simak juga: Harga Realme C15 Turun Drastis Agustus 2025, Baterai 6000mAh Bisa Tahan Seharian Nonstop!”

Masa Depan Anak Ditentukan oleh Sinergi Orang Tua dan Sekolah

Kegiatan parenting digital yang diadakan oleh SMPN 3 Candi menjadi salah satu bukti nyata bahwa pendidikan anak perlu didukung dari berbagai arah. Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, banyak orang tua menyampaikan pengalaman dan tantangan mereka dalam mengontrol penggunaan teknologi pada anak. Semangat kolaborasi sangat terasa ketika berbagai solusi dan strategi dibagikan bersama. Hasil dari kegiatan ini diharapkan bukan hanya berhenti sebagai pengetahuan, tetapi juga menjadi kebiasaan baru dalam keluarga. Saat keluarga dan institusi pendidikan berjalan beriringan, lingkungan belajar yang sehat dan produktif dapat diciptakan. Anak-anak yang dibekali dengan pendampingan yang tepat akan lebih siap menghadapi dunia modern yang dinamis, penuh tantangan, namun juga penuh peluang jika diarahkan dengan benar.