ST Francis Luck Now – Mutasi Kapolda pada September 2025 menciptakan gelombang besar dalam tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan reposisi terhadap 60 perwira tinggi dan menengah. Pergeseran besar-besaran ini dikonfirmasi melalui dua surat telegram resmi yang diterbitkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tertanggal 19 dan 24 September. Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa mutasi ini bertujuan menyegarkan struktur organisasi dan meningkatkan kinerja institusi. Keputusan tersebut menjadi bagian dari proses pengembangan karier yang dinamis untuk membantu Polri merespons tantangan tugas yang semakin kompleks. Penempatan pejabat baru di posisi strategis dilakukan guna memastikan ketertiban dan keamanan publik tetap terjaga di seluruh wilayah Indonesia. Skala dan dampak dari mutasi ini menarik perhatian luas mengingat posisi penting yang turut mengalami perubahan dalam gelombang besar ini.
Salah satu penunjukan paling mencolok dalam mutasi Kapolda kali ini adalah Irjen Ramdani Hidayat yang diangkat sebagai Komandan Korps Brimob Polri menggantikan posisinya sebelumnya sebagai Wakil Komandan. Mutasi Kapolda juga memperkenalkan Brigjen Nunung Syaifuddin sebagai Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri. Sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim dan kini menggantikan Irjen Asep Edi Suheri yang dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya. Selain itu Irjen Yuda Gustawan naik jabatan dari Wakil Kabaintelkam menjadi Kabaintelkam Polri. Penunjukan penting lainnya mencakup Brigjen Reza Arief Dewanto sebagai Wadankorbrimob dan Brigjen Nanang Rudi Supriatna sebagai Wakabaintelkam. Setiap pergantian ini diharapkan membawa semangat baru untuk menjawab tuntutan tugas dan dinamika keamanan dalam negeri.
“Baca juga: Keracunan MBG Makin Parah? Bareskrim Polri Turun Gunung Asistensi Penanganan di Daerah!”
Detail mutasi dalam telegram ST/2134/IX/KEP./2025 mencakup promosi terhadap 35 personel. Enam personel masuk masa pensiun sesuai telegram tersebut. Satu personel mendapatkan penugasan khusus dari Kapolri. Satu personel lainnya kembali dari penugasan khusus. Total terdapat 43 personel yang mengalami perubahan jabatan. Telegram ST/2192/IX/KEP./2025 mencatat promosi bagi 14 personel. Tiga personel lain mendapatkan penugasan khusus dari kepolisian. Total mutasi dalam telegram ini mencakup 17 personel. Mutasi Kapolda turut menyentuh sejumlah perwira menengah lainnya. Kombes Mulyadi kini menjabat sebagai Komandan Pasukan Gegana. Kombes Mokhamad Alfian Hidayat diangkat sebagai Dansatintel Brimob. Setelah itu Kombes Ronny Suseno kini memimpin sebagai Dansatjibom Pasgegana. Perubahan ini mencerminkan pembenahan menyeluruh di tubuh Polri. Mutasi dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kesiapan menghadapi tantangan baru.
“Simak juga: Bukan Swiss, Ternyata Bulgaria Adalah Surga Pekerja Asing! Ini 5 Buktinya”
Kapolri turut menunjuk beberapa Kapolda baru di wilayah penting. Irjen Pol Endi Sutendi kini menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. Irjen Pol Djuhandhani R Puro mengisi posisi Kapolda Sulawesi Selatan. Lalu Irjen Pol Helfi Assegaf dipercayakan memimpin sebagai Kapolda Lampung. Sementara Irjen Pol Viktor T Sihombing kini menduduki jabatan Kapolda Kepulauan Bangka Belitung. Mutasi Kapolda ini dipandang sebagai bagian dari strategi Kapolri untuk memastikan pemerataan kualitas kepemimpinan serta respons cepat terhadap kondisi keamanan di tiap daerah. Rotasi ini diyakini akan memperkuat sinergi antarwilayah dalam menjaga stabilitas nasional.
Mutasi Kapolda kali ini tidak hanya menyasar posisi tingkat tinggi namun juga menjadi simbol penyegaran menyeluruh di level taktis dan strategis. Dengan latar belakang tantangan keamanan yang terus berkembang, Kapolri menekankan pentingnya adaptasi cepat dan efektifitas operasional di setiap lini. Penyusunan kembali posisi juga dimaksudkan untuk menciptakan jalur karier yang progresif dan adil bagi personel Polri. Mutasi ini memperlihatkan langkah konkret institusi dalam menghadapi isu-isu kontemporer seperti terorisme, kejahatan siber, dan penegakan hukum berbasis teknologi. Di tengah tantangan global dan dinamika lokal, transformasi organisasi Polri menjadi semakin relevan dan mutasi ini diharapkan menjadi fondasi untuk perubahan yang lebih kuat.
Artikel ini bersumber dari nasional.kompas.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa