ST Francis Luck Now – Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) mengadakan pelatihan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam mendukung tugas administrasi dan analisis kebijakan publik. Pelatihan yang berlangsung di Yogyakarta selama dua hari, pada 10 dan 11 Desember 2024, diikuti oleh 32 peserta dari Kantor Pusat Ditjen SDPPI dan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi.
Dimas menjelaskan bahwa AI dapat membantu mempercepat proses administrasi sekaligus mendukung tugas harian pegawai. Sehingga efisiensi waktu dan tenaga dapat tercapai. Sebagai contoh, AI dapat digunakan untuk menyusun surat kedinasan dengan lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
Baca Juga : Persiapan Maksimal, Prestasi Optimal Bersama Penerbit Erlangga
Dalam kesempatan tersebut, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, seorang dosen dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Universitas Gadjah Mada (UGM), juga menyampaikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar teknologi AI dirancang untuk membantu pekerjaan manusia. Namun, penerapan AI harus didasarkan pada tujuan yang jelas serta didukung data relevan agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. Bersama narasumber lainnya dari UGM, Frisky membekali peserta dengan pengetahuan tentang transformasi digital dan penerapan AI, sehingga peserta dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal dalam tugas kedinasan.
Pada hari pertama, pelatihan berfokus pada konsep transformasi digital dan pengenalan teknologi AI. Dr.techn. Aufaclav Zatu Kusuma Frisky memaparkan materi tentang “Transformasi Digital 5.0: Perkembangan dan Implementasi di Indonesia”. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan wawasan tentang perkembangan teknologi digital serta penerapannya di berbagai sektor di Indonesia. Selain itu, Yunita Sari, S.Kom., M.Sc., Ph.D., menutup sesi hari pertama dengan membawakan topik “Natural Language Processing: How Machines Talk with Human Language”. Materi ini menjelaskan bagaimana mesin memahami dan berkomunikasi menggunakan bahasa manusia, memberikan pemahaman baru kepada peserta mengenai pemrosesan bahasa alami.
Hari kedua pelatihan difokuskan pada penerapan teknologi dalam konteks pekerjaan. Faizah, S.Kom., M.Kom., Ph.D. Cand., membuka sesi dengan membahas “Membangun Sistem Pakar: Solusi Otomatisasi Pengetahuan dan Keahlian”. Dalam materinya, Faizah memaparkan cara mengembangkan sistem pakar yang mampu menyelesaikan masalah berbasis keahlian secara otomatis. Selanjutnya, M. Idham Ananta Timur, S.Si., M.Cs., menyampaikan materi berjudul “Integrasi Expert System dan AI: Menuju Pengambilan Keputusan yang Lebih Efisien”. Ia menjelaskan bagaimana penggabungan sistem pakar dengan AI dapat meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan di berbagai bidang.
Sebagai sesi penutup, Arif Nurwidyantoro, S.Kom., M.Cs., Ph.D., menyampaikan materi tentang “Optimalisasi ChatGPT untuk Pendidikan, Bisnis, dan Inovasi”. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mengeksplorasi potensi ChatGPT dalam mendukung pengembangan solusi inovatif, khususnya di sektor pendidikan dan bisnis. Peserta diharapkan dapat mengadopsi teknologi ini untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang mendukung transformasi digital di tempat kerja.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Ditjen SDPPI untuk mendorong transformasi digital di sektor pemerintahan. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu mengintegrasikan teknologi AI dalam berbagai aspek pekerjaan mereka, khususnya untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan analisis kebijakan publik. Dengan demikian, Ditjen SDPPI berkontribusi pada pengembangan layanan publik yang lebih baik dan efisien, sesuai dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Simak Juga : Trump Tunjuk Duta Besar Baru untuk Panama dan Soroti Terusan Panama