ST Francis Luck Now – Persis Vs Persijap menjadi laga yang dinantikan para pecinta sepak bola Jawa Tengah. Duel dua tim yang sama-sama punya sejarah kuat ini akan tersaji di pekan kelima Super League 2025–2026. Pertandingan akan digelar di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB. Ini bukan sekadar laga biasa, melainkan pertarungan bergengsi antara dua klub dari provinsi yang sama. Peter de Roo, pelatih Persis Solo, sudah menyatakan tekad untuk membawa timnya bermain agresif demi mengamankan tiga poin di kandang. Dukungan suporter Laskar Sambernyawa diyakini akan membakar semangat para pemain untuk tampil maksimal. Meski demikian, sang pelatih juga mengingatkan timnya untuk tidak meremehkan kekuatan Persijap Jepara. Sebab, tim tamu datang dengan motivasi tinggi dan catatan awal musim yang cukup stabil. Laga ini diyakini akan berlangsung ketat dan penuh gengsi, serta jadi sorotan nasional sebagai salah satu derbi terbaik di Indonesia.
Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, menaruh perhatian besar pada performa Persijap Jepara yang cukup solid di awal musim. Dalam empat pertandingan sebelumnya, Persijap mencatat satu kemenangan, dua hasil imbang, dan hanya satu kekalahan. Statistik ini cukup menjadi sinyal bahaya bagi tim tuan rumah. Peter de Roo secara terbuka mengatakan bahwa ia dan staf pelatih telah menganalisis permainan Persijap, terutama saat menghadapi Borneo FC dan Arema FC. Ia menegaskan pentingnya persiapan yang matang dan strategi yang tepat agar bisa menghadapi intensitas pertandingan. Peter menginginkan anak asuhnya bermain dengan gaya agresif, penuh pressing, namun tetap mengedepankan kedisiplinan taktik. Bagi pelatih asal Belanda itu, laga Persis Vs Persijap bukan hanya soal tiga poin, tapi juga pertarungan mental dan identitas. Ia menyebut timnya sudah jauh lebih siap dibanding pertandingan terakhir, setelah melakukan evaluasi menyeluruh selama jeda kompetisi akibat FIFA Match Day.
“Baca juga: Jelang Laga Panas Persib vs Persebaya, Polisi Larang Bonek Datang ke Stadion GBLA”
Persis Solo memulai musim dengan kemenangan atas Madura United, namun performa mereka menurun di laga-laga berikutnya. Setelah kemenangan 2-1 di pekan pertama, Laskar Sambernyawa kalah 0-3 dari Persija Jakarta, imbang 2-2 lawan PSBS Biak, dan kembali tumbang 0-2 saat berhadapan dengan Bhayangkara Presisi Lampung FC. Hasil tersebut membuat tekanan di pundak para pemain dan pelatih semakin besar. Laga melawan Persijap menjadi momen kebangkitan yang tidak boleh disia-siakan. Peter de Roo memanfaatkan jeda kompetisi untuk memperbaiki performa tim secara menyeluruh. Ia mengungkapkan bahwa banyak aspek yang harus dibenahi, termasuk koordinasi lini pertahanan, ketajaman di lini depan, serta konsistensi permainan sepanjang 90 menit. Pemain pun diminta untuk menjaga fokus dan kembali menikmati permainan. Laga ini menjadi ujian mental bagi Persis yang tengah mencari momentum untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Simak juga: One Piece 1160 Versi Bacamanga Sudah Terbit, Yuk Langsung Klik Saja Buat Baca!”
Jelang laga derbi melawan Persijap, Persis Solo harus menghadapi kenyataan bahwa beberapa pemain penting tidak bisa diturunkan. Mateo Kocijan masih absen karena belum pulih sepenuhnya. Adriano Castanheira dan Sidik Saimima juga dalam tahap pemulihan cedera. Sementara itu, bek senior Jordy Tutuarima harus izin karena mendampingi ibunda yang sedang sakit. Situasi ini tentu menjadi tantangan tambahan bagi Peter de Roo dalam menyusun komposisi terbaik. Meski begitu, sang pelatih menegaskan bahwa tim sudah mengantisipasi kondisi ini. Ia meminta pemain lain untuk step up dan membuktikan diri saat diberi kepercayaan. Ia juga menekankan bahwa Persis memiliki kedalaman skuad yang cukup mumpuni untuk tetap tampil kompetitif. Soal isu internal yang berkembang, Peter memilih untuk tidak terlalu memikirkannya secara berlebihan. Fokus utamanya tetap pada bagaimana membawa tim tampil maksimal di atas lapangan dan memberikan hasil terbaik untuk suporter.
Derbi Jateng antara Persis dan Persijap bukan hanya soal pertandingan sepak bola, tapi juga tentang kebanggaan daerah. Pertarungan ini selalu punya tensi tinggi karena melibatkan dua komunitas suporter fanatik dengan sejarah panjang. Laga seperti ini bukan hanya dinantikan oleh fans dari Solo dan Jepara, tetapi juga oleh pencinta sepak bola nasional yang ingin melihat atmosfer rivalitas sejati. Bagi Persis, menang di kandang sendiri melawan rival regional akan sangat berarti, apalagi dalam situasi tim yang sedang mencari kestabilan. Sebaliknya, bagi Persijap, hasil positif di Stadion Manahan akan menjadi pencapaian besar dan sinyal bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi. Peter de Roo menilai pentingnya laga ini bukan hanya dari segi taktik, tetapi juga soal semangat dan kebanggaan. Maka dari itu, atmosfer laga ini dipastikan panas sejak menit awal. Suporter dari kedua kubu diimbau untuk tetap menjaga sportivitas dan menjadikan pertandingan ini sebagai pesta sepak bola Jawa Tengah yang membanggakan.
Artikel ini bersumber dari bola.kompas.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow.org
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa