ST Francis Luck Now – Chelsea harus menelan kekalahan menyakitkan saat menghadapi Manchester United di Stadion Old Trafford pada pekan kelima Liga Inggris. Kekalahan ini tidak lepas dari insiden krusial yang terjadi di awal pertandingan ketika kiper utama mereka, Roberto Sanchez, mendapatkan kartu merah langsung. Kejadian itu memaksa The Blues bermain dengan 10 pemain sejak menit kelima, sesuatu yang tentu berdampak signifikan terhadap jalannya laga. Pelatih Enzo Maresca pun menyebut situasi tersebut sebagai penyebab utama kekacauan taktik tim. Dalam pertandingan tersebut, Chelsea kebobolan dua gol di babak pertama yang akhirnya membuat mereka kesulitan untuk bangkit. Pertandingan yang awalnya diprediksi berjalan sengit, justru berubah menjadi dominasi mutlak dari tuan rumah sejak insiden itu terjadi. Maresca tampak kecewa karena rencana permainan timnya menjadi tidak maksimal akibat krisis jumlah pemain sejak awal.
Pelatih Enzo Maresca tak menutupi rasa frustrasinya atas kartu merah yang diterima oleh Roberto Sanchez. Menurutnya, momen itu sangat memengaruhi cara Chelsea bermain sejak awal laga. Ia mengungkapkan bahwa menjalani pertandingan hanya dengan 10 orang sejak menit kelima merupakan pukulan berat yang sangat sulit diatasi. Ia menambahkan bahwa bukan hanya Chelsea, tetapi tim manapun akan kesulitan menghadapi situasi serupa. Dengan satu pemain kunci keluar dari lapangan, otomatis struktur pertahanan berubah drastis. Para pemain harus bekerja lebih keras dan menyesuaikan posisi, yang tentu memengaruhi ritme permainan secara keseluruhan. Maresca menegaskan bahwa pertandingan sebenarnya belum dimulai dengan benar ketika kejadian itu terjadi, sehingga rencana yang telah disusun menjadi tidak relevan lagi. Ia menganggap insiden ini sebagai awal dari keruntuhan timnya malam itu.
Kartu merah langsung diberikan kepada Roberto Sanchez setelah ia dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Bryan Mbeumo. Keputusan wasit tersebut terjadi sangat awal di pertandingan, yaitu saat pertandingan baru berjalan lima menit. Setelah insiden itu, Chelsea harus bermain dengan 10 orang hingga akhir laga. Tekanan semakin berat karena mereka bermain di kandang lawan yang tampil percaya diri sejak peluit awal dibunyikan. Perubahan taktik pun harus dilakukan dengan cepat oleh Maresca untuk menyesuaikan formasi tanpa kehadiran penjaga gawang utama. Pemain pengganti masuk menggantikan posisi kiper, namun itu tak cukup untuk menahan gempuran Manchester United yang bermain menyerang secara intensif. Tekanan konstan dari tuan rumah akhirnya membuahkan hasil di menit ke-14 dan ke-37. Meskipun ada upaya perlawanan dari tim tamu, pengaruh dari kehilangan pemain kunci terlalu besar untuk diatasi.
“Simak juga: Bahlil Bikin Geger! Stok BBM RI Cuma Cukup 18 Hari? Warganet Panik!”
Setelah unggul jumlah pemain, Manchester United langsung memanfaatkan situasi dengan bermain lebih menyerang dan menguasai bola. Mereka dengan cepat mendominasi lini tengah dan menekan dari segala sisi. Gol pertama tercipta pada menit ke-14 melalui tendangan keras Bruno Fernandes. Gol kedua kemudian datang dari sundulan Casemiro yang memanfaatkan situasi bola mati di menit ke-37. Kedua gol tersebut tercipta akibat lini belakang Chelsea yang kehilangan organisasi akibat bermain dengan 10 pemain. Absennya Sanchez juga membuat komunikasi di lini pertahanan menjadi kacau. Serangan-serangan dari Manchester United menjadi semakin berbahaya dan pertahanan Chelsea terpaksa bekerja lebih keras dari biasanya. Kombinasi tekanan tinggi dan kehilangan keseimbangan taktis membuat gawang mereka menjadi lebih mudah ditembus. Dua gol yang tercipta di babak pertama sudah cukup meruntuhkan semangat para pemain dan pendukung Chelsea yang hadir di stadion.
Setelah pertandingan berakhir, Enzo Maresca menyerukan perlunya evaluasi menyeluruh atas performa tim. Ia menekankan bahwa meskipun penyebab utama kekalahan adalah kartu merah, hal itu tidak boleh dijadikan alasan tunggal. Menurutnya, ada banyak aspek lain yang perlu diperbaiki termasuk kedisiplinan, fokus awal pertandingan, dan kesiapan menghadapi tekanan mendadak. Maresca menyadari bahwa kompetisi Liga Inggris sangat ketat sehingga satu kesalahan kecil bisa berujung fatal. Ia juga mengingatkan bahwa mentalitas tim harus terus dijaga agar tidak runtuh ketika menghadapi situasi sulit. Meski kecewa, pelatih asal Italia ini menegaskan bahwa ia tetap percaya pada kualitas pemainnya dan akan menjadikan kekalahan ini sebagai pelajaran penting. Maresca menginginkan agar timnya bisa segera bangkit dan fokus pada pertandingan selanjutnya untuk memperbaiki posisi di klasemen.
Artikel ini bersumber dari sumsel.antaranews.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa