ST Francis Luck Now – Raja Juli Antoni baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah fotonya bermain domino bersama Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Azis Wellang beredar luas. Kejadian ini terjadi di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS pada malam 1 September 2025. Foto tersebut memicu spekulasi mengingat Azis Wellang disebut-sebut sebagai tersangka pembalakan liar. Banyak pihak mempertanyakan mengapa seorang menteri bisa terlihat duduk santai bermain domino bersama sosok yang tengah dipersoalkan. Namun Karding langsung memberi klarifikasi dan menyatakan bahwa dialah yang mengundang Raja Juli ke lokasi tersebut. Karding juga memastikan bahwa Raja Juli tidak tahu siapa saja yang akan hadir saat itu. Pertemuan itu semula hanya untuk diskusi ringan antar kolega, dan suasana di posko KKSS memang tampak santai.
Raja Juli Antoni menyampaikan klarifikasi melalui akun media sosial resminya. Ia menegaskan bahwa awalnya hanya ingin bertemu Karding untuk berdiskusi. Pertemuan dilakukan di ruang belakang posko KKSS, berlangsung selama dua hingga tiga jam. Raja Juli Antoni mengaku tidak mengetahui siapa saja yang sedang berada di ruang tamu. Setelah diskusi usai, mereka berjalan keluar dan mendapati sejumlah orang sedang bermain domino. Ajakan bermain datang secara spontan dan dianggap sebagai bentuk keakraban. Hanya dua putaran dimainkan sebelum Raja pamit pulang. Raja juga menyatakan tidak mengenal dua pemain lainnya yang kemudian diketahui sebagai Azis Wellang dan Andi Rukman. Penjelasan ini menunjukkan bahwa tidak ada niat tersembunyi atau agenda politik dalam pertemuan itu, apalagi membahas isu hukum sensitif seperti pembalakan liar.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding langsung mengambil sikap tegas setelah foto itu menjadi viral. Ia menyatakan bahwa seluruh tanggung jawab atas kejadian tersebut ada pada dirinya. Menurut Karding, Raja Juli hanya memenuhi undangan yang ia buat sebagai tuan rumah posko KKSS. Karding menambahkan bahwa dirinya yang meminta Raja datang ke posko, bukan sebaliknya. Ia juga tidak menyangka bahwa salah satu orang yang sedang berada di ruang tamu adalah Azis Wellang. Meski mengakui mengenal Azis setelah menjabat Sekjen KKSS, Karding mengaku baru mengecek profil lengkap Azis usai kejadian. Keterusterangan ini dinilai sebagai upaya menjaga nama baik kolega sekaligus menjelaskan duduk perkara secara transparan ke publik.
“Simak juga: Resmi Gantikan Sri Mulyani! Ini Sosok Mengejutkan Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa”
Peristiwa ini terjadi di posko KKSS, yang memang menjadi tempat kumpul para pengurus dari berbagai kalangan. Menurut Karding, di lokasi tersebut banyak pengurus aktif seperti wakil bendahara umum, wakil ketua umum, dan kepala departemen KKSS. Raja Juli Antoni dan dirinya hanya sekadar mampir untuk berbincang dan tidak memiliki agenda apapun terkait hukum atau politik. Raja bahkan tidak pernah berinteraksi dengan Azis Wellang sebelumnya. Situasi di ruang tamu yang terlihat santai membuat suasana menjadi akrab, dan permainan domino hanyalah bagian dari aktivitas ringan di malam hari. Penjelasan ini memperjelas bahwa tidak ada pelanggaran etika atau upaya melindungi pihak tertentu. Semua pihak menekankan pentingnya menjaga kredibilitas pejabat publik tanpa menimbulkan prasangka yang tidak berdasar.
Raja Juli Antoni menegaskan bahwa tidak ada ruang sedikit pun bagi pelanggar hukum, terutama dalam isu kehutanan. Ia menyatakan akan menindak siapa pun yang terlibat pembalakan liar secara tegas tanpa pandang bulu. Pernyataan ini dikeluarkan setelah ia mengetahui sosok yang ikut bermain domino adalah Azis Wellang. Raja juga menyebutkan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai isu hukum apa pun selama ia berada di posko KKSS. Ia menyampaikan kronologi kejadian secara faktual dan menyatakan bahwa kejadian tersebut tidak seharusnya dipelintir sebagai pelanggaran etik. Klarifikasi ini sekaligus menegaskan posisi Raja Juli sebagai pejabat yang menjunjung tinggi integritas dan hukum, serta menjaga batas tegas antara interaksi sosial dan tanggung jawab negara.