ST Francis Luck Now – Mahfud MD kembali menjadi perbincangan hangat setelah muncul isu yang menyebutkan dirinya akan didapuk sebagai ketua Komite Reformasi Kepolisian. Eks Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan ini dianggap memiliki rekam jejak yang mumpuni untuk memimpin lembaga baru tersebut. Isu ini mencuat setelah pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto merencanakan pembentukan sebuah komite khusus yang bertugas menata ulang struktur dan kebijakan kepolisian di Indonesia. Kehadiran komite ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat akuntabilitas dan profesionalitas aparat kepolisian. Nama Mahfud MD sontak menjadi sorotan karena pengalamannya di dunia hukum dan politik dianggap sangat sesuai dengan tantangan besar yang akan dihadapi komite ini. Namun hingga saat ini pemerintah belum memberikan keputusan final mengenai siapa yang akan memimpin lembaga tersebut sehingga publik masih menunggu kepastian dari Istana terkait isu yang ramai diperbincangkan.
Istana melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan tanggapan resmi mengenai kabar penunjukan Mahfud MD sebagai ketua Komite Reformasi Kepolisian. Prasetyo menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu pun nama yang ditetapkan untuk menduduki posisi ketua tersebut. Ia menambahkan bahwa struktur organisasi komite masih dalam tahap penyusunan dan belum mencapai tahap pemilihan ketua. Meski demikian Prasetyo tidak menampik bahwa Mahfud MD memiliki reputasi yang sesuai dengan misi pembentukan komite tersebut. Komite ini bertujuan memperkuat tata kelola kepolisian melalui reformasi yang diharapkan meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas aparat. Pernyataan Istana menjadi sinyal bahwa pemerintah masih menimbang berbagai kandidat sebelum membuat keputusan akhir. Publik diminta untuk bersabar menunggu pengumuman resmi terkait sosok yang akan memimpin komite reformasi kepolisian ini. Harapan masyarakat tetap besar agar komite diisi oleh figur yang kompeten dan mampu membawa perubahan nyata bagi institusi kepolisian.
Pembentukan Komite Reformasi Kepolisian dipandang sebagai langkah strategis dalam menjawab tuntutan publik terhadap kinerja aparat penegak hukum. Presiden Prabowo Subianto melalui jajaran pemerintahannya merancang komite ini sebagai wadah untuk menilai serta memberikan rekomendasi terkait reformasi menyeluruh di tubuh kepolisian. Rencana ini muncul di tengah meningkatnya sorotan masyarakat terhadap berbagai kasus pelanggaran etik dan penyalahgunaan kewenangan oleh oknum aparat. Pemerintah berharap keberadaan komite dapat membantu memperbaiki sistem pengawasan internal dan memperkuat profesionalitas kepolisian. Meski belum ada kepastian soal siapa yang akan memimpin komite namun nama Mahfud MD terus bergema karena dianggap mampu memberikan masukan yang tajam dan objektif. Dengan pengalaman panjang di bidang hukum Mahfud diyakini dapat merumuskan kebijakan reformasi yang relevan dan berkelanjutan.
Mahfud MD dinilai sebagai figur yang tepat untuk memimpin Komite Reformasi Kepolisian karena rekam jejaknya yang sarat pengalaman di dunia hukum dan pemerintahan. Sebagai mantan Menko Polhukam ia dikenal tegas dalam menegakkan aturan dan memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika aparat penegak hukum. Selain itu Mahfud juga pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi sehingga kredibilitasnya dalam menjaga prinsip keadilan sudah terbukti. Banyak kalangan menilai kehadirannya dapat memberikan perspektif yang kuat dalam merumuskan kebijakan reformasi yang menyentuh akar permasalahan kepolisian. Meskipun belum ada keputusan resmi dari Istana dukungan publik terhadap Mahfud semakin menguat seiring besarnya harapan masyarakat terhadap perbaikan kinerja aparat. Kemampuannya dalam berdialog dengan berbagai pihak menjadi nilai tambah yang diyakini dapat memperlancar proses reformasi di tubuh kepolisian.
Masyarakat menaruh harapan besar pada pembentukan Komite Reformasi Kepolisian agar membawa perubahan signifikan bagi institusi penegak hukum. Publik menilai kehadiran komite menjadi momentum penting untuk memperkuat transparansi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat kepolisian. Sejumlah pengamat politik menekankan pentingnya pemilihan ketua berintegritas tinggi agar tujuan pembentukan komite dapat tercapai dengan baik. Meski Mahfud MD menjadi kandidat kuat Istana melalui Prasetyo Hadi menegaskan proses seleksi akan dilakukan secara hati hati dan terbuka. Pemerintah diharapkan segera merampungkan struktur organisasi komite agar langkah reformasi dapat segera dimulai tanpa hambatan. Kejelasan mengenai figur ketua yang akan memimpin komite diyakini memberi sinyal positif bagi publik tentang keseriusan pemerintah. Agenda reformasi kepolisian secara menyeluruh diharapkan berjalan efektif setelah komite terbentuk dan kepemimpinan resmi diumumkan.
Artikel ini bersumber dari video.kompas.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa