ST Francis Luck Now – Prabumulih menjadi pusat perhatian publik setelah video haru yang menampilkan para siswa SMP Negeri 1 melepas kepergian Kepala Sekolah Roni Ardiansyah viral di media sosial. Rekaman tersebut memperlihatkan suasana emosional ketika Roni disalami satu per satu oleh muridnya yang berlarian menghampiri sang kepala sekolah. Video ini diunggah oleh akun Instagram lokal dan langsung memicu perbincangan hangat di dunia maya. Dalam keterangan video disebutkan bahwa Roni dicopot karena menegur seorang siswa yang merupakan anak pejabat setempat akibat membawa mobil ke lingkungan sekolah. Roni sendiri mengaku bahwa rekaman itu diambil secara spontan oleh gurunya setelah para siswa mendengar kabar mutasi. Ia menyampaikan bahwa keputusan mutasi sudah diterima dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai bagian dari kebijakan pimpinan. Kejadian ini membuat masyarakat mempertanyakan hubungan antara kebijakan sekolah dan pengaruh kekuasaan di tingkat lokal.
Potongan video perpisahan yang diambil secara spontan menjadi awal dari ramainya pembicaraan mengenai pencopotan Roni Ardiansyah di Prabumulih. Para siswa terlihat menangis dan berlari menghampiri Roni untuk memberikan salam terakhir sebelum sang kepala sekolah resmi dimutasi. Roni mengungkapkan bahwa tidak ada skenario khusus dalam momen tersebut karena semuanya terjadi begitu saja ketika kabar mutasi tersebar di lingkungan sekolah. Ia menegaskan bahwa kejadian itu bukan perpisahan resmi melainkan bentuk spontanitas murid dan rekan kerja yang merasa kehilangan. Video tersebut menunjukkan betapa besar pengaruh Roni sebagai pemimpin yang dekat dengan anak didik. Banyak komentar warganet yang memuji hubungan emosional antara Roni dan para siswanya. Kejadian ini menjadi bukti bahwa kebijakan pendidikan di Prabumulih bisa menyentuh hati masyarakat luas sekaligus menimbulkan rasa penasaran akan alasan mutasi mendadak itu.
Isu yang berkembang menyebutkan bahwa mutasi Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih terjadi karena Roni menegur seorang murid yang diketahui sebagai anak pejabat. Murid tersebut diduga membawa mobil ke area sekolah dan mendapatkan teguran dari pihak sekolah. Meski kabar ini ramai diperbincangkan Roni memilih untuk tidak membeberkan kebijakan yang menjadi alasan pemindahannya. Ia hanya mengatakan bahwa kebijakan itu murni untuk kepentingan sekolah tanpa menyebut detail peristiwa yang terjadi. Ketidakjelasan ini memicu spekulasi publik mengenai kemungkinan adanya intervensi dari pihak berpengaruh. Banyak pihak menilai bahwa ketegasan sekolah dalam menegakkan aturan seharusnya dihargai bukan malah berujung pada pencopotan jabatan. Polemik ini memperkuat sorotan terhadap dinamika kekuasaan dan kebijakan pendidikan di Prabumulih yang dinilai masih rentan terhadap tekanan eksternal.
“Simak juga: Polemik Ferry Irwandi vs TNI Berakhir Damai, Ternyata Ini Akar Masalah Sebenarnya!”
Meski ramai diperbincangkan di media sosial Roni Ardiansyah tetap menunjukkan ketenangan dan menerima keputusan mutasi dengan lapang dada. Ia mengaku telah melaksanakan serah terima jabatan dan siap ditempatkan sebagai pengajar biasa di sekolah lain. Roni yang sebelumnya menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 7 Prabumulih selama sembilan tahun dikenal memiliki banyak prestasi termasuk pengalaman mengikuti program pendidikan di China. Rekam jejaknya yang baik membuat banyak pihak merasa heran dengan keputusan mutasi mendadak ini. Namun Roni menegaskan bahwa dirinya baik baik saja dan ikhlas menjalani penugasan baru. Sikapnya yang tetap rendah hati dan menghormati keputusan pimpinan menuai pujian dari masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa ketegaran Roni menjadi contoh bagi pendidik lain dalam menghadapi dinamika jabatan di dunia pendidikan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih Darmadi memberikan keterangan resmi untuk meredam spekulasi yang berkembang. Ia menegaskan bahwa mutasi Roni Ardiansyah adalah bagian dari penyegaran organisasi dan penguatan pelayanan publik. Menurutnya kebijakan rotasi jabatan merupakan hal biasa dan dapat terjadi di sekolah manapun tanpa perlu dikaitkan dengan isu khusus. Darmadi menyebut bahwa Roni akan dipindahkan ke SMP Negeri 13 Prabumulih sebagai tenaga pengajar sambil menunggu surat keputusan resmi. Pernyataan ini dimaksudkan untuk menekankan bahwa mutasi bukanlah bentuk hukuman melainkan langkah rutin dalam manajemen pendidikan. Meski begitu banyak warga tetap menilai alasan penyegaran organisasi belum cukup untuk menjawab dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu. Kasus ini terus menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat dan media sosial karena dianggap menyangkut integritas kebijakan pendidikan.
Artikel ini bersumber dari regional.kompas.com dan untuk lebih lengkapnya kalian bisa baca di stfrancislucknow.org
Penulis : Sarah Azhari
Editor : Anisa